PANTAI WATU BOLONG : HIDDEN PARADISE FOR SUNSET & SUNRISE

"Camping yuk ?"
        "Kemana ?"
"Pantai lah."
        "Dimana ?"
"Gunungkidul."
        "How a nice idea."
    Januari 2020, musim penghujan masih enggan berhenti. Tapi rencana tetaplah rencana yang berharap dijadikan nyata, bukan sebatas wacana. Rencana sudah kami pikirkan sejak akhir tahun lalu dan kami persiapkan segala keperluannya hanya dengan waktu kurang dari seminggu sebelum hari H. Ya, kami, aku dan teman-teman kampusku berencana untuk camping di Gunungkidul, tepatnya di Pantai Watu Bolong.
    Jumat siang kami bertujuh belas berangkat dengan berbekal peralatan camp, sebongkah kayu bakar, dan peralatan masak. Kurang lebih 2 jam kami tempuh perjalanan dari Kota Yogyakarta sampai di pantai ini. Dari tempat parkir, kami harus berjalan kurang lebih 1 km menuju camp area. Medannya cukup terjal karena masih berupa bebatuan yang sempit dan naik turun. Tapi setelahnya, sungguh alam menyuguh kami dengan semacam padang rumput yang begitu luas dan hijau.
    Setelahnya kami setting tenda di atas rerumputan, dekat dengan bibir pantai.
setting tenda

Di saat kami sibuk memasang tenda, view matahari di sebelah Barat seakan menyeret kami untuk memberi salam padanya. Sungguh senja yang memesona di musim yang seharusnya ia tidak akan terlihat. Tapi ternyata semesta menyambut kami dengan begitu indahnya.
view sunset pantai

    Malam hingga pagi kami habiskan dengan bercerita, menatap langit yang bertabur bintang dengan alunan debur ombak, mendendang nyanyian bersama petikan gitar, sampai dengan memasak ikan yang kami beli mentah di pantai sebelah. Pantai ini memang tidak ada fasilitas untuk pembelanjaan, bahkan toilet pun hanya ada di parkiran. Benar-benar pantai yang sepi nan lestari, sepertinya tanahnya memang jarang terjamah manusia.
    Tidak terasa waktu membawa kami untuk menatap pagi. Tenda-tenda terbiarkan meniduri dirinya sendiri. Kayu bakar penghangat kami semalaman tinggal bersisa abunya. Satu per satu dari kami menengok ke Timur. Surga...sungguh surga dunia. Matahari yang terlihat malu-malu karena bertemu wajah kami kembali.
pantai watu bolong

    Air laut yang sedang surut seakan mengajak kami bermain-main. Berenang lah kami satu per satu.
pantai watu bolong

    Pantai ini sangat asri, bibir pantainya terdapat bebatuan karang hijau, pasirnya putih bersih, dan hampir tidak terlihat adanya sampah. Kenapa namanya Watu Bolong ? I think karena ada batu yang berlubang di pantai itu. Mungkin karena terkikis ombak, atau memang diciptakan seperti itu. Entahlah, tugas kita hanyalah menikmati tanpa menyakiti.

0 komentar